Langsung ke konten utama

Kau tau bagaimana degub jantungku berpacu sedemikian rupa dengan detak jam.

Bahkan melebihi bagaimana cepatnya jarum jam berdetak.
Ketika mataku menatap lekat sejauh kornea ini memandangmu.

Nafasku tertahan sebentar ketika mata indah milikmu saling ber'adu tatap dikejauhan dengan sorot mata'ku

Seakan-akan ada sebuah musik mengalun
Seakan-akan setelah ini akan ada coklat dingin yang menemani'ku membaca Novel ditengah hujan.

Aih.. Bagaimana mungkin aku berfikir akan membaca novel diTengah rinai hujan. Bukankah Kertas diTiap lembarannya akan luntur.Atau aku akan menikmati nikmatnya dingin memelukku lekat diTengah hujan.

Nanar mataku melihatmu semakin jauh diPelupuk mataku.
Aku melihat punggunggmu mulai menjauh.
Aku berfikir sejenak bagaimana Selanjutnya dari firasat ini.

-Senin🔙

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk kamu

Aku bukan wanita yang baik Aku memiliki seribu kekurangan Dosa'ku entah berantah Hatiku sering menjadi dengki Sebab iri mengelabuhi jiwa'ku Air mata'ku sering menetes Kerana kurang rasa syukurku Aku bukan pula wanita taat Perintahnya sering aku abaikan Namun saat aku terluka Doa-doa kupanjatkan Menyesal sering aku lontarkan Mungkin jiwa'ku belum pula sadar Aku bukan wanita baik Aku mendamba dalam sepi Maafkan aku tapi... Aku ingin belajar dan diajari Bukan dihina menjadi gelap mata..
Sunyi malam luruh bergetar Bersujud dimalam Sunyi Memeluk rindu ingin bertemu Memejamkan mata sejenak Menikmati tenangnya- hati dekat denganmu Airmata tak tertahan Luruh bersama rindu membara Merampalkan doa doa dimalamku Inginku bertemu denganmu Aku rindu kepadamu Ketika namamu yang indah aku ucapkan .. Aku ingin menangis Sebab rinduku untukmu Tak tertahan lagi.. Izinkan aku suatu hari nanti Bertemu denganmu...